Dua Srikandi Hebat Dibalik Pembangunan MRT
Pemimpin
cerdas dan bijak akan mengangkat orang cerdas dan hebat dan menempatkan mereka
sesuai dengan bidang dan keahliannya. Kepercayaan yang diberikan kepada
orang-orang yang potensial ini akan berdampak positif, orang yang dipercayakan
itu akan bekerja dengan profesional dan penuh bakti kepada negeri ini.
Inilah
yang terlihat dalam keputusan yang diambil baik oleh Pak Jokowi maupun Pak Ahok
dalam masa pemerintahan mereka. Ada kesamaan dalam pemilihan yang dilakukan
baik oleh Pak Jokowi maupun Pak Ahok dalam merekrut orang cerdas di luar negeri
yang sudah terbukti prestasinya.
Pertama,
Pak Jokowi dan Pak Ahok memilih dua srikandi yang sudah berprestasi di luar
negeri. Bu Sri Mulyani sudah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia
(World Bank). Pak Ahok memanggil Silvia Halim yang sudah berprestasi di bidang
infrastruktur di Singapura.
Kedua,
dua-duanya adalah srikandi yang tangguh dan berprestasi. Bu Sri Mulyani adalah
seornag menteri yang meraih pujian internasional dengan penghargaan yang
diraihnya karena kinerjanya yang hebat. Bu Silvia Halim sudah membuktikan
karyanya di bidang konstruksi MRT Jakarta di fase pertama yang sudah diresmikan
Pak Jokowi.
Ketiga,
keduanya tidak direkrut dari awal. BU Sri Mulyani masuk di kabinet Jokowi pada
saat perombakan atau reshuffle kabinet jilid II di Juli 2016. Sri Mulyani
menggantikan Bambang Brodjonegoro yang sebelumnya mengisi pos kementerian
tersebut. Sementara Silvia Halim juga masuk ke jajaran pimpinan MRT baru di
Oktober 2016.
Keempat,
kesamaannya adalah keduanya baik pak Jokowi dan Pak Ahok merekrut Bu Sri
Mulyani dan dan Silvia Halim di tahun yang sama yaitu tahun 2016. Jadi dua
orang srikandi ini memulai pengabdian mereka itu di tahun yang sama dan terus
bersinar hingga kini
.
Kelima,
insting kepemimpinan Pak Jokowi dan Pak Ahok terbukti, kedua orang itu
membuktikan kinerja yang mumpuni dan menuai pujian yang luar biasa. Bu Sri
Mulyani sudah membuktikan meraih berkali-kali penghargaan insternasional. Para
dubes asing yang sudah menjajal MRT juga memuji kecanggihan transportasi ini di
DKI.
Keenam,
Pak Jokowi dan Pak Ahok mampu mengangkat derajat kaum wanita Indonesia yang tak
kalah berprestasi dengan kaum pria. Bu Sri Mulyani dan Silvia Halim menjadi
srikandi dan pendekar yang tangguh di bidang masing-masing. Bu Sri Mulyani
pendekar di bidang keuangan dna Silvia Halim di bidang infrastruktur.
Ketujuh,
pemimpin seperti Pak Jokowi dan Pak Ahok adalah sosok yang visioner dan
menampilkan berlian yang sangat berharga dan mampu memajukan Indonesia melalui
karya dan baktinya. Bak Pak Jokowi dan Pak Ahok adalah dua pemimpin yang tahu
dan menempatkan orang yang tepat sesuai bidangnya.
Kesembilan,
baik Bu Sri Mulyani dan Silvia Halim adalah contoh orang yang mau mengabdi
dengan tulus bagi negeri. Lihat bagaimana mereka sudah memiliki posisi yang
strategis bergaji tinggi tapi mau meninggalkan posisi mereka untuk kembali
mengabdi dengan gaji yang lebih rendah dari posisinya semula. Bukankah ini
pengabdian yang luar biasa?
Menurut
sumber dari World Bank, Bu Sri menerima gaji pokok tahunan sebesar US$409.950
belum termasuk tambahan dana pensiun US$120.566, serta bonus sejumlah
US$99.659. Jika ditotal, jumlahnya sekitar US$630.175 per tahun atau Rp 8,25
miliar. Jika dibagi per bulannya, Sri mendapat gaji sebesarRp 687,5 juta di
World Bank.
Sebagai
Menkeu? Saat ini besaran total gaji pokok menteri dihitung berada di kisaran Rp
19 juta per bulan dan ini belum termasuk dana operasional yang mencapai Rp 120
juta hingga Rp 150 juta per bulan. Artinya dalam setahun gaji menteri Rp 216
juta.
Sama
dengan Silvia Halim juga, dia rela digaji jauh dari gaji yang diterimanya di
Singapura. Tapi Silvia mau mengabdi dan berkarya demi memajukan transportasi di
negeri ini.
Nah,lantas
kita bandingkan dengan Prabowo.Prabowo sudah berjanji akan menjemput Rizieq
jika terpilih.Jadi kalau dikaitan dengan visi mereka yaitu Koalisi Adil dan
Makmur,apa ada hubungannya? Jelas tidak! Mau menjadikan Indonesia makmur tapi
malah mau mengundang Rizieq dari Arab Saudi, apa mau minta Rizieq diangkat jadi
Meneteri Agama lalu mendoakan bangsa ini supaya makmur?
Dari sini
sudah terlihat perbedaan dalam merekrut tokoh-tokoh yang akan mendukung
pembangunan dalam negeri ini. Sosok pemimpin cerdas, visioner dan nasionalis
seperti Pak Jokowi dan Ahok sudah membuktikan memilih dan merekrut anak-anak
bangsa berprestasi.
Posting Komentar untuk "Dua Srikandi Hebat Dibalik Pembangunan MRT"