Ketika Teroris Merasa Terzolimi,Indonesia Waspada !!!
ISIS Terdesak.......
Mereka terdesak dan dipukul mundur oleh pemerintah resmi
Suriah. ISIS yang bercita-cita mendirikan khilafah, dengan mengangkat senjata
kini niatnya harus pupus. Mereka yang kerap mengklaim aksi teror bom bunuh diri
di berbagai negara, kini terjepit dan merasa diri terzolimi.
Dalam kondisi terdesak,mereka pun membuat video seolah-olah
terzolimi.Mereka mempertanyakan mengapa dunia membiarkan mereka dipersekusi.
Mereka lupa,setiap bom dan teror yang terjadi hampir dipenjuru dunia, kerap
diklaim oleh kubu mereka.Mereka dengan bangga menebarkan teror tersebut.Mereka dengan bangga mengabarkan kematian mereka adalah kematian di jalan Tuhan
yang sudah siap menerima bidadari di surga.
Doktrin dan propaganda
Setiap orang membutuhkan alasan yang khusus untuk melakukan
segala sesuatunya dengan serius. Misalnya, seorang ayah bekerja siang dan malam
punya alasan khusus, itu semua demi anak dan istrinya. Hujan panas pun dihajar
tanpa kenal lelah karena motivasi tersebut.
Anggota ISIS pun seperti yang kita lihat kerap memiliki
motivasi yang sama dalam melakukan aksinya, yaitu ingin melaksanakan
keyakinannya terkait menjalankan perintah Tuhan, meskipun itu mencabut nyawa
orang-orang yang gak bersalah. Mereka pun yakin kematian akan membawa mereka
pada surga, dan jika hidup, mereka pun hidup mulia karena berjalan di jalan
Tuhan sesuai dengan persepsi dan tafsiran mereka sendiri.
Motivasi mendapatkan bidadari surga dan meyakini apa yang
dilakukan berada di jalan Tuhan, membuat mereka berpekik takbir dalam melakukan
aksinya. Tak perduli aksinya tersebut merenggut nyawa orang tak berdosa, dan
membuat air mata seorang anak kecil mengalir karena mendapatkan luka bakar dari
aksi orang-orang yang mengaku sedang menjalankan perintah Tuhan.
Motivasi akan surga yang sama membuat orang-orang dari
berbagai negara yang sudah terpapar dengan doktrin serta korban propaganda
akhirnya bergabung dengan ISIS. Ingin membuat khilafah yang menerapkan syariah
secara penuh.
Kunci surga sudah dianggap berada dalam genggaman. Mengambil
wanita sebagai budak sek serta memenggal kepala orang-orang gak bersalahpun tak
jadi masalah. Motivasi surga sungguh membuat orang serius melakukan
pekerjaannya sebagai jihadis.Jika dulu negara Timur Tengah hanya bisa merekrut orang
disekitarnya kalau ingin perang berlandaskan keyakinan dan tafsir yang
digunakan untuk doktrin motivasi, saat ini mereka bisa rekrut orang dari
seluruh dunia berkat akses teknologi. Pasukan ISIS pun akhirnya berisi
orang-orang dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia
Saat jaya memenggal dan ngebom orang, saat terdesak merasa dizolimi
Banyak teroris di dunia yang menyatakan diri bagian dari
ISIS. Kecuali untuk teroris yang di New Zealand. Teroris kerjanya melakukan
teror, dengan membunuh orang. Teror yang dilakukannya akan menyemangati
orang-orang yang satu aliran dengan mereka.
Teroris membenci perbedaan. Teroris tidak mampu berfikir
secara rasioanal terkait sudut pandang sebagai manusia. Teroris sudah menjadi
seperti hewan yang membunuh kawanan lainnya tanpa kenal belas kasihan. Teroris
gak akan mau melihat dari sudut pandang kalau yang dibunuh juga adalah manusia
yang kadang gak berdosa seperti anak-anak.
Misalnya di Indonesia, teroris menyerang gereja. Dalam
gereja, ada orang baik dan orang jahat yang mungkin ingin bertobat. Di dalam
gereja, mungkin ada orang dermawan yang suka menolong sesamanya. Di dalam
gereja juga ada anak-anak yang masih polos, sehari-hari hanya bermain, tak
pernah berfikiran yang lainnya. Tetapi teroris melakukan bom bunuh diri di
gereja. Mereka menganggap orang di dalam gereja itu adalah manusia yang layak
di bunuh. Itulah mengapa saya katakan seperti binatang yang berfokus menghabisi
kawanan lainnya, demi kawanannya sendiri.
Lucunya, ISIS, mereka yang koar-koar dalam membunuh. Menebar
kebencian terhadap kelompok lain. Jangankan yang gak seagama, yang seagama jika
berbeda penafsiran pun mereka halalkan darahnya untuk dibunuh. Setelah
terdesak, mereka mereasa terzolimi. Mereka merasa diri dipersekusi. Ini semua
tentu saja sebuah propaganda dan taktik untuk mencari simpati, yang berujung
pada bertambahnya simpatisan untuk kelompok mereka.
Sumber : Seword
Posting Komentar untuk "Ketika Teroris Merasa Terzolimi,Indonesia Waspada !!!"