Penembakan Teroris di Selandia Baru Atasnama Pribumi
Teroris adalah teroris. Apapun agamanya, kalau mereka
meneror orang lain, namanya teroris. Kita tak pernah bernegosiasi dengan hal
ini meskipun media-media luar kerap menggunakan istilah ekstrimis. Seolah
teroris hanya melekat pada orang-orang beragama Islam.
Hari ini dunia dikejutkan dengan penembakan yang disiarkan
secara live di internet. Penembakan terhadap ummat muslim di masjid Selandia
Baru bisa dibilang merupakan aksi teror yang sangat sempurna, karena dari
pelaku menayangkannya secara live di internet.
Satu yang saya suka dari pernyataan Presiden Jokowi atas
insiden ini adalah, beliau secara terbuka menyatakan bahwa pelaku penembakan
adalah teroris. Pemilihan kata teroris ini sangat tepat mengingat selama ini
kita krisis kepercayaan untuk mengutuk tindakan atau pelabelan teroris terhadap
orang-orang nonmuslim yang melakukan penganiayaan.
Mengapa pemilihan kata teroris ini penting? karena kalau
Presiden menyebut ekstrimis atau kata selain teroris, maka bisa dipastikan akun
sosial media beliau akan diserbu oleh kelompok radikal atau Islam garis keras
yang biasanya tak terima kalau pelaku bom bunuh diri, atau yang dianggap
sahabat mujahidnya disebut teroris. Pemilihan kata teroris juga menutup celah
cemooh dari kubu oposisi ataupun cyber army sapi yang selalu mengintai,
mengintip keteledoran Presiden.
Sampai di sini mungkin ada teman-teman yang bertanya, lalu
apa pentingnya? Jawabannya penting. Karena di sisi lain, senator Queensland Fraser
Anning justru malah menyalahkan regulasi penerimaan imigran muslim di
negaranya.Nampaknya di luar negeri pun ada yang kampret juga.
Sementara pelaku penembakan mengaku,bahwa aksinya itu untuk
menunjukkan rasa nasionalismenya,yang tidak akan kalah oleh imigran.“Menunjukkan kepada penjajah bahwa tanah kami (mewakili orang kulit putih
Eropa) tidak akan pernah menjadi tanah mereka (imigran), tanah air kami adalah
milik kami sendiri dan bahwa, selama orang kulit putih masih hidup, mereka
tidak akan pernah menaklukkan tanah kami dan mereka tidak akan pernah
menaklukkan tanah kami," kata Brenton Tarrant.
Bagi saya, pernyataan pelaku ini sangat menarik. Karena di
Indonesia, alasan-alasan semacam itu sudah kerap muncul, bahkan sudah terjadi
berkali-kali. Beberapa pelaku bom di Indonesia selalu mengatasnamakan membela
agama, seolah-olah mereka sekarang sedang terancam oleh ummat yang beda agama.
Selain itu, jauh lebih menarik lagi karena isu nasionalisme
seperti yang dilakukan oleh Brenton Tarrant pun sudah mulai muncul. Bahkan
didengungkan oleh salah seorang Gubernur DKI, dengan narasi peduli pada
pribumi. Pribumi harus bangkit, pribumi harus menguasai kekayaan alam
Indonesia, dan seterusnya.
Pada dasarnya sama, apa yang dialami oleh Brenton Tarrant
dan kelompok radikal di Indonesia adalah sama-sama ketakutan. Takut orang lain
lebih sukses, takut orang lain lebih berkuasa, dan takut kelompoknya tak lagi
punya pengaruh. Sementara mereka merasa punya hak lebih besar untuk tinggal di
negeri ini dibanding orang-orang non pribumi.
Meskipun jumlahnya belum terlalu signifikan, belum seekstrim
kelompok radikal agama, yang meneror gereja atau menembak polisi, tapi tetap
saja narasi pribumi itu sudah muncul di Indonesia. dan ini patut menjadi
perhatian penuh pemerintah agar tidak terjadi aksi-aksi teror seperti yang
terjadi di Selandia Baru.
Kenapa hal ini menjadi catatan penting dan harus kita
waspadai? Karena jika sampai terjadi aksi penembakan mengatasnamakan
nasionalisme atau kepribumian seperti yang dilakukan Brenton Tarrant, maka itu
akan menjadi masalah baru.
Maksudnya, kita sudah punya masalah dengan kelompok jihadis
dan teroris karena pemahaman ekstrim terhadap agama tertentu. Dan mereka sudah
berkali-kali melakukan bom bunuh diri. Maka jangan sampai nanti muncul masalah
baru, kelompok baru dengan alasan baru untuk melakukan aksi penyerangan.
Apalagi hingga saat ini belum ada formula yang sempurna untuk menumpas kelompok
radikal dan bibit teroris, terlebih kini mereka dirangkul oleh kelompok oposisi
untuk sama-sama menyerang pemerintah
Sumber : Seword.com
Posting Komentar untuk "Penembakan Teroris di Selandia Baru Atasnama Pribumi"