Respon Jokowi “Isu Sampah”
Waktu pencoblosan tinggal sebentar lagi. Nampaknya hal itu
yang membuat Jokowi makin bersemangat untuk menyerang dan melawan. Selama ini,
Jokowi lebih banyak diam ketika diserang isu-isu negatif dan hoax. Selama ini
Jokowi lebih memilih fokus bekerja, menyelesaikan tanggung jawab di sisa masa
jabatan. Namun menjelang pencoblosan, diam bukanlah pilihan terbaik.
Kubu 02 sudah menyerang dengan berbagai senjata dan kekuatan
yang dimiliki. Jokowi sudah cukup kepayahan. Hanya ada satu cara, yaitu
menyerang balik. Selain untuk memperkuat pasukan, serangan itu diharapkan bisa
membuat lawan kelabakan.
Benar-benar sampah si penyebar kampanye hitam itu.mereka telah
menodai pesta demokrasi kita. Untung saja,Jokowi rendah hati dan menerima
dengan lapang dada hinaan itu beliau tidak mau membalas serangan, tetapi dengan
tenang mengajak masyarakat melawan kampanye hitam itu.
Sebagaimana dikutip dari detik.com,
Calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) berbicara tentang fitnah larangan
azan dan melegalkan pernikahan sejenis (LGBT) jika dia terpilih kembali sebagai
Presiden RI. Dia mengatakan isu fitnah seperti itu sebagai sampah.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri deklarasi
dukungan Alumni Perguruan Tinggi dan SMA Lampung terhadap dirinya pada Pilpres
2019. Deklarasi itu digelar di Lapangan PKOR, Way Halim, Bandar Lampung, Jumat
(8/3/2019).
"Kita kenal yang namanya kabar fitnah, kabar bohong,
hoaks, hati-hati. Sekarang ini tidak hanya lewat media sosial, tetapi sudah
door to door dari desa ke desa, dari kampung ke kampung," ujar Jokowi di
hadapan ribuan pendukungnya.
Jokowi meminta para alumni perguruan tinggi dan SMA
pendukungnya, yang notabene kaum terpelajar, melawan fitnah dan hoaks yang
menyerang dirinya. Termasuk soal isu larangan azan dan melegalkan pernikahan
sejenis jika dirinya kembali terpilih sebagai Presiden RI.
"Logikanya tidak masuk. Kita ini adalah negara dengan
norma-norma agama yang sangat baik, dengan norma-norma tata krama sosial yang
sangat baik," tegas Jokowi.
Jokowi menegaskan hoaks kampanye hitam itu merupakan isu
murahan. Dia mengajak pendukungnya melawan hoaks tersebut.
"Isu-isu itu seperti isu sampah. Jangan sampai termakan
hoaks. Setuju untuk kita lawan?" ujar Jokowi.
"Setuju! Lawan!" teriak pendukungnya.
Jika sebelumnya Jokowi terlihat santai dan cuek dengan
isu-isu yang menyerang dirinya, jujur saya kaget dengan reaksi Jokowi yang
penuh semangat dan menggebu-nggebu. Jokowi yang sekarang terlihat berbeda, jauh
lebih bersemangat untuk melawan. Saya percaya jika kesabaran manusia ada
batasnya. Bertahun-tahun difitnah, mungkin ini waktu yang tepat bagi Jokowi
untuk melawan.
Melawan hoaks dan fitnah yang meyerang dirinya bukan melulu
soal pilpres. Hoaks dan fitnah bisa berdampak yang lebih luas, yaitu
perpecahan. Sudah banyak sekali rakyat yang saling bermusuhan karena hoaks dan
fitnah. Hoaks dan fitnah membuat kebencian masyarakat meningkat. Ini sangat
tidak baik. Rakyat harus hidup dengan penuh cinta, bukan kebencian.
Melawan hoaks dan fitnah sama saja memelihara keutuhan NKRI.
Indonesia adalah negara timur yang terkenal sopan santun, memiliki etika yang
baik, saling menghargai satu sama lain, toleran, moderat, dan suka bergotong
royong. Jangan sampai kekayaan ini harus hancur karena hoaks dan fitnah.
Fitnah dan hoaks menjelang pilpres 2019 ini memang semakin
mengerikan, terutama yang datang ke Jokowi. Mungkin kesabarannya sudah habis
sehingga sebagai manusia biasa, Jokowi yang biasanya santun sampai harus
menggunakan kata-kata “sampah” untuk merespon isu dan fitnah yang menyerang
dirinya.
Seharusnya pernyataan keras Jokowi ini bisa dipahami oleh
TKN dan relawan. Itu adalah kode dari Jokowi agar TKN dan relawan makin
bersemangat melawan isu-isu hoaks dan fitnah. Ini sindiran Jokowi agar TKN dan
relawan mau bergerilya, door to door, antar desa dan kampung, untuk sama-sama
memerangi hoaks.
Sumber : Seword.com
Posting Komentar untuk "Respon Jokowi “Isu Sampah”"