Lagi Lagi Ancaman Amien Raies Mendapat Respon Dari Mahfud MD & Keluarga Gus Dur
Mahfud MD & Keluarga Gus Dur Siap Lawan Amien Rais Dan Gerombolan People Power-nya!
Hari-hari yang kian singkat
menjelang Pilpres 2019 terasa kian panas, bagi kubu Prabowo sih. Soalnya melulu mereka yang kian kerap mengeluarkan ucapan-ucapan ancaman, tudingan, dan
makian (serta hoaks). Prabowo gebrak-gebrak meja, dan menyebut ucapan-ucapan “perkosa”, “bajingan”
dan “ndasmu”. Lalu dibela oleh gerombolannya, bahwa tersebut pertanda pemimpin yang tegas, mesti dapat marah-marah. Lah kok Jokowi bilang “sontoloyo” sekali
saja mereka kok menuding Jokowi kasar
hingga Fadli Zon buat puisi.
Otak kebalik-balik. Lalu Amien Rais
membawa massa menggeruduk KPU sambil menakut-nakuti akan
membangunkan “people power”. Kemudian dua hari kemudian BPN Prabowo – Sandiaga melangsungkan konferensi pers guna “menyampaikan peringatan terbuka”,berhubungan acara HUT BUMN. Padahal acara HUT BUMN-nya sendiri telah digeser ke tanggal 20 April,
demi menghindari fitnah! Ngancem melulu, percis kayak junjungannya, memaki-maki
(elite) melulu, sebenarnya yang
dia maki itu ialah mantan
mertuanya sendiri hehehe….
Isu “People Power” ala Amien Rais memang sedang berjuang dikedepankan oleh kubu
Prabowo. Tujuan utamanya melulu satu:
untuk mengancam orang pergi ke
TPS bikin nyoblos. Untukmengancam rakyat yang bakal memilih capres 01, Jokowi.
Memang ini ialah bagian dari
strategi pamungkas mereka yang telah bocor
di media sosial.
Mirip dengan strategi mereka terhadap Ahok ketika Pilkada DKI 2017 silam. Karena bila 100% rakyat Indonesia nyoblos di
TPS dengan benak yang bening dan merasa aman, dijamin kemenangan terbesar sepanjang
masa bakal diraih oleh Jokowi.
Kenapa saya optimis? Lihat saja kampanye Prabowo di Solo kemarin, yang muncul lebih tidak sedikit orang dari luar Solo. Sementara kampanye akbarnya
di GBK, Jakarta pun lebih tidak sedikit dihadiri oleh orang
dari luar Jakarta, sebab hotel-hotel
pada penuh. Massa yang diangkut ya
itu-itu saja.
Untuk mematahkan ancaman Amien Rais dan guna membela KPU, Mahfud MD sebagai Ketua Umum Gerakan Suluh Kebangsaan, kemarin mengunjungi kantor KPU Jakarta. Mahfud MD datang beserta puluhan tokoh, tergolong keluarga Gus Dur, yaitu Sinta Nuriyah Wahid dan Alissa Wahid. Lalu ada pun Imam Prasodjo, Rhenald Kasali, dan 20 figur lainnya.
Gerakan Suluh Kebangsaan adalahgerakan yang digagas oleh Mahfud MD pada mula tahun 2019. Berangkat dari
keprihatinan menyaksikan perkembangan
bangsa Indonesia menjelang pemilu 2019, gerakan ini bertujuan menangkal perpecahan bangsa karena pemilu Sumber.
Kemarin mereka
mengunjungi kantor KPU guna memberikan sokongan dalam penyelenggaraan Pemilu
2019. Khususnya guna merespons
ancaman Amien Rais menggerakkan “people power”andai ada kecurangan dalam Pilpres 2019. Dilansir
cnnindonesia.com.
Mahfud meminta KPU guna tidak fobia dengan ancaman Amien tersebut. Sebab terdapat rakyat yang akan bareng lembaga pelaksana pemilu. "Kami ke sini sebab ada ancaman itu, people powerguna apa? Kan terdapat mekanisme hukum. Kami ke sini supaya mereka (KPU) tidak fobia dengan tersebut karena rakyat bareng mereka," kata Mahfud di depan jajaran pimpinan KPU.
Mahfud menyinggung tudingan
Amien bahwa KPU dapat memindahkan
suara untuk di antara paslon
tidak masuk akal. Pasalnya pemilu di Indonesia memakai sistem penghitungan manual, bukan lewat teknologi
informasi. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut menyebut
pengakuan Amien melulu untuk
menggiring opini supaya rakyat
tak percaya terhadap kinerja KPU dalam
mengadakan pemilu. "Kami
menyaksikan ada gangguan-gangguan berupa, misalnya, upaya
mendelegitimasi KPU sebagai lembaga yang independen dan terdapat upaya-upaya mendelegitimasi hasil pemilu," ujar
dia. Mahfud cs meyakinkan sokongan yang
sama berlangsung di daerah-daerah.
"Kita pun akan pastikan sokongan ini hingga ke daerah-daerah," tuturnya.
Kedatangan Mahfud MD dan regu ini disambut langsung oleh Ketua KPU Arief Budiman,
Komisioner KPU Viryan Aziz, dan Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi. Arief
Budiman menyambut baik sokongan itu.
Arief menyebut sokongan para figur ini sebagai tenaga baru KPU.
"Tenaga kami ini terkuras oleh persiapan, diperbanyak lagi dengan tuduhan-tuduhan semacam itu. Dukungan
hari ini merecharge pulang tenaga
kami guna bekerja,"
tuturnya Sumber.
Mungkin Pak Mahfud juga dapat mengajarkan teknik bertamu
yang baik untuk Amien Rais dan
gerombolannya itu. Masak menggeruduk kantor KPU di hari Minggu, agar ngepasin sama tanggalnya 313.
Padahal isi ancaman mereka ditujukan pada jajaran KPU. Kan koplak! Ketahuan
sekali bahwa niatnya tersebut sudah
tidak baik, niatnya ialah untuk buat rusuh. Tidak inginkan lewat jalan yang normal
sebagaimana harusnya orang
bertamu di kantor orang lain. Yang profesional gitu loh. Jadi saya harap sih,
baik Pak Mahfud MD maupun Keluarga Gus Dur dapat sekalian mengajari Amien Rais dan gerombolannya tersebut adab dan etika gitu ya.
Kasihan mereka itu, barangkali tidak
pernah berangjangsana ke kantor
gitu. Kita pun siap dukung KPU bareng Mahfud MD, Keluarga Gus Dur
dan semuanya