Narasi Gagal,Bukannya Ditangkap Malah Disuruh Kabur
Cukup dengan logika akal sehat serta pikiran waras,Akhirnya gagal total
Ada 2 video rekaman penggerebekan dalam kejadian surat suara
tercoblos di Malaysia yang membuka kedok dari kubu oposisi. Video yang dimaksud
bukan video yang terdapat si
Bram kader PD yang ikut memviralkan video ini.
Semakin dianalisis, semakin dianalisis maka bakal terlihak
kedok dan sesuatu yang busuk yang mereka tutupi tapi ujung ujungnya terbongkar juga.
Nah, video yang viral
yakni video kesatu yang memperlihatkan penggerebekan yang telah beredar, nampak lelaki berkemeja putih dan bertubuh
agak gemuk dan berjenggot tidak banyak di
dagunya sedang memegang HP dan kabel merah yang dipegang bareng di tangan kananya
Dalam video tersebut
ada yang merekamnya kemudian dia berkata dan mengindikasikan bukti surat suara yang tercoblos dan berserakan
di lantai. Nampak pemandangan kantong hitam suara yang terdapat di dalam ruangan itu. Meyakinkan sekali akting dan
skenarionya.
Dia lagi-lagi
mengambil kertas suara yang
diperkirakan tercoblos lalu
mengindikasikan ke perekamnya dan
tampak dia lagi-lagi memegang HP berwarna hitam dan kabel merah tampak jelas. Investigasi yang luar
biasa. Video yang viral ini menciptakan
kubu oposisi kian yakin
terjadi kecurangan yang masif dan seperti
sudah mereka prediksikan.
Lalu dalam video yang kedua, tampak ada lelaki yang berkata memergoki sejumlah ibu yang tampak asyik mencoblos. Tak terdapat ketakutan atau kekagetan
dari semua perempuan-peremuan
yang sedang mencoblos itu. Ada lelaki yang di dekat situpun yang tampak santai
dan tak merasa terganggu.
Seharusnya bila benar-benar
penggerebekan, maka bakal terjadi
kepanikan atau situasi dalam
ruangan tentu akan tampak rusuh. Tapi semuanya berlangsung dengan santai, tenang.
Jadi kehadiran orang ini dapat jadi
familiar.
Tiba-tiba lelaki di
video yang kedua ini menunjuk-nunjuk jarinya ke arah ibu-ibu itu. Terlihat di
tangannya tersebut ada kabel
merah yang sama. Eng, ing , eng. Pria ini lantas berkata kepada semua ibu tersebut dengan suara guna meminta mereka pergi.
Bukan menghardik atau memarahi tapi justeru dengan sopannya mengajak pergi dengan mengatakan,”Ibu, tidak boleh di sini, polisi bakal datang, sebentar lagi, keluar, keluar, polisi bakal datang”.
Saat dia berbicara,”Polisi bakal datang,” maka
tampak jari di tangan kirinya menunjuk-nunjuk. Maka terlihat pulang penampakan kabel merah tersebut secara eksplisit.
Lalu ke mana HPnya? Jelas HP yang digunakan kali ini ialah HP-nya
sendiri. Kesimpulannya, terdapat dua
HP yang digunakan yang isinya terdapat si lelaki yang memegang kabel ini. Lalu lelaki dengan membawa kabel
itu dijamin orangnya sama. Siapa
dia?
Terbongkar, lelaki yang merekam dan mengajak pergi ibu-ibu itu mempunyai nama Parlaungan Laung Laung. Tinggal di Kuala Selangor, Malaysia. Asalnya dari Riau.
Lalu terdapat yang
menarik, terkuak lelaki ini ialah pendukung….02 alias pendukungekstrem Prabowo-Sandi. Dalam kedudukan terkahirnya dia menuliskan ,” Sahabat..
Seperti yang Selalu Saya Katakan Jangan Ada Dusta Diantara
Kita" di akun Facebooknya
Alamat akun Facebooknya ialah Cek DISINI
Pada tanggal 10 April dia masih mengupdate soal info
pencoblosan di Malaysia dan ditujukan secara umum, tidak saja ke penyokong paslon
tertentu. Kelihatan netral, bukan? Tak
terdapat yang mengherankan atau
mencurigakan. Tapi lelaki ini bila dalam penggerebekan dengan semua teman oposisi dapat terjadi mereka ialah satu komplotan.
Tapi penulis
menyaksikan ada hubunganya si
lelaki ini dengan si Yazza Ketua Panwaslu di Kuala Lumpur. Karena si
Parlaungan ini memposting poster mengandung
himbauan memilih dari PPLN Kuala Lumpur. Jadi dapat saja mereka punya grup medsos dan tersebut pasti.
Sesama kubu
penyokong 02 tentu sudah
berkomunikasi, berkordinasi
sampai-sampai dalam penggerebekan maka yang menjadi pelaku penggerebekan
hanyalah kumpulan mereka
sendiri. Tak terdapat saksi atau
pihak dari 01 yang dilibatkan.
Bau bangkai kian tercium
dari sandiwara ini. Yazza si Ketua Panwaslu tentu kenal dengannya
lagipula sesama penyokong 02
yang ikut menghadiri pernyataan dukungan
Ditambah si Brem yang
ialah kader Demokrat. Maka terjadilah jalinan kerjasama dan kolaborasi salah satu mereka. Plus ibu-ibu yang mendampingi si Yazza ketika wawancara dengan presenter
TVOne, kian kelihatan kolaborasi
besar salah satu mereka.
Pihak Bawaslu mesti
menginvestigasi keterlibatan
lelaki ini, kok dapat tahu lokasi atau tempat pencoblosan surat suara yang masif. Apalagi lelaki ini kenal dengan Panwaslu
Kuala Lumpur. Makin tampak apa
sesuatu yang disembunyikan Panwaslu ini.
Silakan Bawaslu boleh saja bertamnya ke Panwaslu Kuala
Lumpur tapi tidak boleh percaya
100 persen. Inidkasi keterlibatannya sebagai penyokong Prabowo sudah
paling vulgar dandiperbanyak dengan
geger gelagapan dan gagapnya dia
membalas terbata-bata ketika wawancara
dengan presenter TVOne kian membuka kesempatan settingan narasi hoaks
dari pihak mereka. Bongkar berakhir #HoaxSelangor.
Posting Komentar untuk "Narasi Gagal,Bukannya Ditangkap Malah Disuruh Kabur"