Sadis Andi Arief, Rizal Ramli Dan Said Didu Kena Semprot Mahfud MD
Modyarr!!Mahfud MD Gebrak Andi Arief, Rizal Ramli Dan Said Didu
Melihat komentar-komentar jahat semua netizen kampret atau buzzer kampret terhadap cuitan Prof.
Mahfud MD, saya jadi miris. Mereka asal bunyi seakan yang sangat pintar di dunia. Mereka pun kerap mendakwa Mahfud MD berupaya memenangkan capres 01 alias kubu
Jokowi. Padahal bila memakai
nalar, apa yang dilaksanakan dan
diupayakan oleh Mahfud MD bukanlah soal politik. Sekali lagi, andai memakai nalar, logika beranggapan yang benar. Yang
diupayakan dan diperjuangkan oleh Mahfud MD ialah rasionalitas dan ketaatan terhadap aturan hukum dan
perundang undangan. Seperti saat Mahfud
dan kawan-kawan,tergolong Rhenald
Kasali dan family Gus Dur mengunjungi kantor KPU. Tujuannya guna membela KPU dari upaya delegitimasi
(melemahkan) yang kian terasa
serangannya. Mahfud MD dan kawan-kawan juga berkeinginan mencegah
friksi bangsa karena pilihan
politik yang berbeda. Sekali lagi misinya ialah memperjuangkan rasionalitas dan ketaatan hukum.
Namun, tetap saja semua
anggota gerombolan Prabowo nekat menyerang Mahfud MD. Dikiranya mudah menyerang logika dan akal sehat.
Ternyata yang menyerang justeru jadi
terhempas sendiri. Ini yang baru saja
dirasakan oleh Andi Arief, Rizal Ramli dan Said Didu. Para pentolan gerombolan
Prabowo yang tugasnya memang menggiring opini rakyat ke jurang yang dalam.
Rasain!
Andi Arief yang kesatu
menikmati “tendangan” telak Mahfud MD. Andi Arief menyalurkan sebuah berita dari media online. Dalam berita itu,
Mahfud MD menilai presidential threshold atau ambang batas partai politik yang
boleh mengangkat calon presiden
dan wakil presiden sebesar 20 persen
butuh dikaji ulang. Berdasarkan
keterangan dari Mahfud MD, presidential threshold sebesar 20 persen dirasakan terlalu tinggi dan berpotensi
memunculkan konflik politik.
Andi Arief pun menyebutkan
komentar, “Dulu setuju, sadar belakangan. Pasti lagi Tremor ini”. Tanpa
baca-baca info dan tanpa tanya sana sini, jangan-jangan Andi Arief lagi nyabu
eh mabok eh?? Komentar asbun (asal bunyi) ini juga segera menemukan skakmat
telak dari Mahfud MD. Pakar hukum ini
mengisahkan sejarahnya bahwa dirinya tergolong yang tidak setuju soal presidential threshold 20 % tersebut ketika masih jadi Rancangan
Undang Undang (RUU). Bahkan ketidaksetujuannya dia tuangkan di media nasional
dan makalah Fraksi Golkar.
Status twitter Mahfud MD
“Hahaha, ente Dik. 2 thn lalu, ketika RUU Pemilu sedang
dibicarakan Sy sdh nulis di KOMPAS dgn cerah benderang bhw sy tak setuju threshold 20%. Sy jg nulis tersebut utk makalah di Fraksi
Golkar. Sy setujunya 3,5% (parpol yg sdh punya kursi di DPR). Baca2 dulu, ya,
Dik. Pasti ente yg tremor,” tulis Mahfud MD. Makjleb dan membungkam Andi Arief
yang lantas senyap tak berdaya…
Namun Mahfud MD tidak berhenti di situ saja, dia masih menjawab Andi Arief. “Heran jg sy pd @AndiArief__ . Pendapat sy
bhw threshold Pilpres 20% tersebut tdk
rasional sdh dilansir bnyk media
dan sy tulis sendiri sbg tulisan di
harian KOMPAS. Dia msh bilang sy dulu setuju thereshold 20%? Itu di cuitan td
sdh sy lampirkan buktinya. Siapa yg tremor? Kasihan,” tulis Mahfud MD, “Itu td
sdh sy lampirkan pendapat sy yg
dilansir media 1 Agustus 2017
saat ada judicial ke MK, bhw sy usul Threshhold Pilpres tersebut 3,5%, jgn 20%. Jauh sblm tersebut sy jg bnyk dilansir dan nulis bhwa yg rasional
adl 3,5%. Jd semenjak dulu juga sy tak pernah setuju threshold
20% utk Pilpres”.
Pelajaran bikin Andi
Arief, pelajarilah lawan sebelum menyerang. Kalau asbun, anak TKpun bisa. Masih senyap hingga sekarang, barangkali lagi ketiduran kena
pengaruh obat anti setres?
Berikutnya yang kena skakmat ialah Rizal Ramli. Awalnya Rizal menyinggun pertemuan Mahfud
dengan komisioner KPU pada hari Rabu (24/2). "Mas @mahfud_md, bantu lihat kejadian di lapangan,
jangan melulu di KPU. Pemilu ini
diibaratkan pesawat terbang yangmesti
zero defect. KPU kini ini hampir sama statusnya dengan permasalahan Boeing 737Max seluruh maskapai penerbangan nggak
percaya lagi dan batalkan 737 Max.jangan hingga ," tulis Rizal Ramli. Pakar (katanya) yang sering dipuja gerombolan kampret ini
berasa telah menang duluan dan
mengira tulisannya dapat memojokkan
Mahfud MD. Tapi dia salah perhitungan.
Mahfud tidak saja membalas,
namun pun menantang. "Mas
@RamliRizal. Ini soal entry data C1 di situng @KPU_ID. Kejadian di lapangan sih anda sama-sama tahu, dua-duanya sama. Nanti terdapat forumnya di KPU, Bawaslu,
Polisi, dan MK. Clearkan soal entry C1 dulu: yang salah ialah 0,0004% (1/2500) dan menimpa 2 paslon. Kalau butuh bukti saya DM, Mas," jawab
Mahfud.
Status twitter Mahfud MD
Dengan intelektual sekelas Rizal Ramli, dia justeru ikutan berupaya
mendeligitimasi KPU. Segitunya ya menafikan nalar. Demi apa? Posisi menteri
yang inginkan dikasih sama
Prabowo?
Lalu giliran Said Didu yang kena skakmat Mahfud MD. Said
Didu ini pun punya tugas serupa dari junjungan, yaitu mendelegitimasi KPU. Dia pun mendakwa bahwa sistem IT KPU
dirancang guna curang. Mahfud MD
membalasnya dengan mengemukakan pola
kelicikan dan penyerangan terhadap lembaga negara. “Nanti semuanya bakal terbukti pd ketika hitung manual. Stlh hitung
manual yg memuji maupun yg mencaci IT
KPU bakal manggut2. Kuncinya kan
di situ. Stlh tersebut giliran
MK yg bakal diserang. Itu ritual
politik semenjak tahun 2004.
Bagus jg, sih, demokrasi. City semalam menang ya Pak @saididu,” jawab Mahfud
MD.
Status twitter Mahfud MD
Terlihat sekali pola penyerangan yang dilaksanakan oleh gerombolan Prabowo dan antek-anteknya. Sama
saja dengan dilaksanakan oleh
akun robot semua buzzer
(bayaran) yang telah dipetakan
dan dianalisis oleh UGM. Narasi
mereka sama, menumbuhkan dan menyebarkan
kecurigaan terhadap KPU. Padahal di Pilkada Serentak tahun 2018 lalu,
situ diem-diem bae!
Sekali lagi, yang waras bakal paham bahwa apa yang diperjuangkan oleh Mahfud MD ialah rasionalitas dan ketaatan pada
hukum. Dua unsur yang dibutuhkan untuk membina SDM Indonesia, supaya maju dan berkembang, serta
tidak kalah kualitasnya dengan penduduk
negara maju lainnya. Mahfud MD sedang mengajari guna antri dengan tertib, namun malah para intelektual tidak inginkan antri, demi membela kepentingan politik kelompoknya.
Semoga mereka tersebut segra bisa azab eh hidayah!
Sumber
Posting Komentar untuk "Sadis Andi Arief, Rizal Ramli Dan Said Didu Kena Semprot Mahfud MD"