Santer Kembali Jawa Timur Bersatu Melawan Amien Rais!
Jawa Timur bersatu melawan people power ala Amien Rais
Amien Rais paling setia menemani seluruh acara pernyataan klaim kemenangan Prabowo.
Terlihat bersemangat, laksana anak
kecil yang sedang diiming-imingi fulus jajan.
Sehingga dia pun inginkan berlaku
dan melakukan apa saja untuk menyokong apa juga yang disebutkan oleh
orang yang mengiming-imingi itu. Amien Rais tidak lagi seperti seorang guru besar yang pernah mengajarkan
logika dan ilmu pengetahuan pada semua mahasiswanya.
Saat ini, Amien Rais laksana seorang
tua yang haus fulus jajan eh
kekuasaan, yang dulu pernah dia cicipi sejenak. Menjadikan Prabowo presiden dan
penguasa tertinggi negara ini bakal memuluskan
jalan untuk Amien Rais untuk menyantap lagi dominasi itu. Tentu dibarengi dengan membuat pondasi kokoh suatu dinasti politik bikin anak-anaknya yang sekarang pun lagi nyaleg tapi gagal melaju ke
senayan.
Demi tersebut semua,
Amien Rais mau-maunya menggeruduk kantor KPU dan menakut-nakuti KPU. Amien
pun mau-maunya menggaungkan “people power” ala dia yang tidak mau meyakini Mahkamah Konstitusi (MK).
Amien pun mau-maunya menemani klaim kemenangan Prabowosampai acara syukurannya. Amien pun mau-maunya buat video yang buat resah
masyarakat Jawa Timur. Di dalam video itu, Amien Rais mengklaim kemenangan
Prabowo di Jawa Timur menjangkau lebih
dari 50%. “…bukan melulu quick
count lagi, (ini) real count tiga lembaga yang diakreditasi oleh Bawaslu
mengatakan, ini suatu rahmat
minallah, ternyata 02 tersebut menang
di Jawa Timur. Bukan Madura, bukan Banyuwangi, bukan Situbondo,semua Jawa Timur anda menang telah 50 persen lebih. Insya Allah. Merdeka! Jadi si Joko
(Jokowi) ini hanya menang di
Jawa Tengah, Bali, NTT, kemudian
wilayah kecil-kecil, Yogyakarta
pun menang. Lainnya alhamdulillah (Jokowi) kalah semua. Sehingga anda Insyalallah 20 Oktober dilantik
Prabowo-Sandi, anda bangun pulang negeri ini. Yang salah masuk
penjara. Yang tobat diadili namun tetap
hukum ditegakkan,” ujar Amien Rais. Sebuah angka yang sangat bertentangan dengan hasil quick count semua lembaga survei.
Seluruh kelakuan tidak elok Amien Rais ini juga mendapatkan reaksi keras dan perlawanan dari penduduk Jawa Timur. Bahkan tidak saja dari yang menyokong capres 01, Jokowi, yang menyokong capres 02, Prabowo juga ikut melawan Amien Rais. Rasakno we mbah!
Diawali dengan pertemuan semua kiai sepuh se-Jawa Timur di lokasi tinggal salah satu Ketua PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Puluhan Kiai Sepuh se-Jawa Timur baik
tersebut pendukung 01 maupun 02 berkumpul di lokasi tinggal Gus Ipul
guna bermusyawarah menanggapi
persoalan bangsa pasca pemilihan presiden. Yang muncul antara lain Pengasuh
Pesantren Lirboyo Kediri KH Anwar Manshur dan KH Abdullah Kafabihi, Pengasuh
Pesantren Miftachussunnah Surabaya KH Miftachul Akhyar, Pengasuh Pesantren
Ploso Kediri, KH Zainuddin Djazuli dan KH Nurul Huda Djazuli, serta Pengasuh
Pesantren Sidogiri, Pasuruan KH Nawawi Abdul Djalil.
Para kiai
bercita-cita Amien Rais dapat segera
mengoreksi dan menantikan seluruh
proses penghitungan suara sah di
KPU, supaya tidak memunculkan kegaduhan. “Terus terang semua kiai pun menyayangkan Pak Amien yang menerbitkan pernyataan tergesa-gesa, sebelum ada pengakuan KPU. Jangan-jangan nanti
keliru lagi seperti permasalahan Ratna
Sarumpaet, yang begitu tergesa-gesa dan ternyata hoaks,” kata Gus Ipul
menyentil Amien Rais Sumber.
Di lain pihak,
Sekretaris Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) Muhammad Maftuh
(Gus Maftuh) turut mengecam keras
pengakuan Amien Rais. Gus Maftuh menilai pengakuan tersebut provokatif dan dapat mengganggu stabilitas masyarakat di bawah. FK3JT memberikan peluang untuk mengklarifikasi
pernyataan tersebut atau akan diadukan ke Bawaslu Jatim cocok data yang ada. FK3JT pun meminta Polri dan TNI supaya bertindak tegas terhadap
pihak-pihak yang hendak melakukan perbuatan inkonstitusional di
Indonesia Sumber.
Masih terdapat lagi,
dari sekian banyak organisasi kepemudaan di Jatim. Mereka
mengadakan pernyataan melawan
“people power” ala Amien Rais, sebab gerakan tersebut dinilai inkonstitusional.
Sebanyak 37 Organisasi Kepemudaan (OKP) se-Jawa Timur berkumpul di Surabaya
pada Rabu malam kemudian (24/4).
Antara beda Pemuda Muslimin,
IPNU, IPPNU, Pemuda Katolik, Garda Nasdem, Bahtera Nusantara, Pemuda Lira,
Barisan Muda Kosgoro 57, dan sebanyak OKP
lainnya. Mereka merapatkan deretan untuk
menghadapi ancaman “people power” yang diserukan Amien Rais dan gerombolannya.
Ke-37 organisasi tersebut melebur
dalam Forum Kebangsaan Jawa Timur (FKJ).
“Kita bakal melawan
itu, melawan people power! Karena
tersebut gerakan inkonstitusional,” tegas Koordinator FKJ, Benydiktus
Kanggur. “Jadi dalam negara kita, tradisi demokrasi kita, tidak terdapat yang dinamakan dengan people power, lagipula mengangkangi hasil Pemilu dengan people power,” tegas
Beny lagi. Berdasarkan keterangan dari Beny,
gerakan “people power” ala Amien Rais
ialah untuk merusak kebangsaan, merusak NKRI, dan format dari ketidaklegowoan terhadap hasil Pemilu. “(People
power)tersebut inkonstitusional,
tidak bertanggung jawab, merangsang kerusuhan, merangsang konflik,” ucap Beny.
Deklarasi perlawanan terhadap “people”power” ala Amien Rais ini pun disertai dengan apresiasi FKJ
terhadap kinerja KPU dan Bawaslu yang telah mengadakan pesata demokrasi dengan baik, aman, tertib dan Jurdil
(jujur dan adil). Pun begitu dengan TNI-Polri yang ikut menjaga dan menyelamatkan
pelaksanaan Pemilu 2019 Sumber.
Amien Rais pun ditantang guna membuka data oleh timses Jokowi
– Ma’ruf distrik Jawa Timur.
Tantangan yang nampaknya tidak bakal (berani) dijawab oleh Amien Rais. Karena hal tersebut tadi, Amien Rais tidak lagi seorang guru besar yang
mengajarkan logika dan ilmu pengetahuan. Amien Rais ketika ini hanya laksana “anjing
penjaga yang menggonggong” laksana apa
kata tuannya. Tanpa nalar dan logika.
Posting Komentar untuk "Santer Kembali Jawa Timur Bersatu Melawan Amien Rais!"