TNI Lemah Mentri Pertahanan Tersinggung
Musuh NKRI saat ini ada dua pada posisi sebelah kiri dan kanan.Posisi kiri adalah PKI dan posisi kanan adalah kelompok yang ingin mendirikan negara khilafah.
Amat pantas untuk Menhan tersinggung dan kemudian menghajar
Prabowo habis-habisan dari A sampai Z, karena memang data yang digunakan super
kacau, dengan alasan yang malah lebih terlihat sebagai seorang ‘pedagang
perang’ yang urusannya hanya duit melulu ketimbang sebagai calon presiden dari
sebuah negara besar seperti Indonesia.
Dilansir dari detikNews, Menhan Ryamizard Ryacudu merasa
terusik atas komentar Prabowo Subianto di debat yang menyatakan pertahanan
negara Indonesia masih lemah.Menurut Ryamizard, pertahanan Indonesia saat ini ada di
posisi 15 di dunia.
"Tadi malam disampaikan (debat kandidat presiden)
masalah pertahanan kita lemah. Waktu saya jadi menteri pertahanan, kita nomor
urut 19 seluruh dunia. Sekarang, nomor urut 15 dari seluruh dunia, berapa ratus
itu. Jadi kuat kita ini. Siapa bilang lemah. Saya tersinggung juga kalau
disebut Menteri Pertahanan lemah," katanya dalam pidato 'Bela Negara' di
acara deklarasi PP Riau mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Jl Gaja Mada Pekanbaru,
Minggu (31/3/2019).
Ryamizard bicara soal ancaman nyata saat ini.
"Pertama ancaman yang nyata itu adalah teroris. Nyata
teroris itu, sudah itu bencana alam. 4,5 tahun yang lalu sudah saya sampaikan,
dan ini berulang-ulang, pemberontakan, kemudian masalah narkoba, cyber. Ini adalah
ancaman kita," kata Ryamizard yang juga pernah menyampaikan hal itu di
NATO.
Menurutnya, ancaman teroris juga mengancam keutuhan negara
karena menimbulkan ketakutan di masyarakat. Dia meyebut inisiatif justru di
tangan teroris.
"Kita menunggu dibom,ini tidak boleh.Harus inisiatif di tangan kita, harus di tangan aparat keamanan kita.Teroris adalah acaman yang nyata," katanya.
Ryamizard mengatakan saat ini yang paling berbahaya adalah
ancaman mengubah ideologi negara yaitu Pancasila."Begitu Pancasila diubah, selesai negara ini. Saya
bicara ini kemarin di Medan juga, Kalimantan Timur, dengan Pemuda Pancasila.
Kenapa? Karena ada nyambungnya. Pemuda Pancasila ini yang membuat mulai dari
Jenderal Nasution, Ahmad Yani, Gatot Subroto. Itu senior-senior TNI," ucap
Ryamizard disambut tepuk tangan.
Dia berpesan agar semua pihak saling menghormati.
"Komunis di China, di Rusia, nggak ada apa-apa, biar
saja, kenapa kita marah-marah. Di sini tidak boleh, kita tidak benci dengan
komunis kok, kita benci dengan PKI. PKI itu sudah tiga kali berontak, masak mau
empat kali berontak. Bodoh betul kita kalau sampai empat kali berontak, tak
boleh," katanya.
Menurutnya,musuh negara saat ini ada dua pada posisi
sebelah kiri dan kanan. Posisi kiri adalah PKI dan posisi kanan adalah yang
mendirikan agama Islam, khilafah.
"Dari awal kita tidak setuju (khilafah). Kalau kita
terima itu, negara kita ini Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hanya sedikit
(mendukung khilafah). Di Sumatera Utara orang-orang Batak tidak mau (khilafah),
Kalimantan hampir seluruhnya tidak mau, Sulawesi separuh, Ambon ke timur tidak
mau, Jawa, Bali ke timur tidak mau. Jadi sedikit, karena itulah, kita berembuk
pendiri bangsa ini, ya sudahlah jangan bicarakan itu lagi (khilafah). Mari kita
bersama-sama membangun negara ini, sudah diperjuangkan, sudah kita bersumpah
kepada Tuhan, sumpah pemuda, landasan kita tetap saja Pancasila. Sekarang ada
orang mengungkit-ngungkit lagi khilafah," katanya.
Yang lebih konyol lagi tentu saja BPN. Karena selain hanya
mampu berkelit dengan data mentah yang nyata-nyata salah,malah juga memberi
pembelaan yang cenderung bercampur halusinasi.
Hal itu malah semakin menunjukkan kepada rakyat, bahwa
sebenarnya yang ABS alias ‘Asal Bapak Senang’ itu sampai sekarang kumpulnya
selalu di kubu siapa?
"Nggak. Pak Prabowo maksud itu memang dana pertahanan
kita ya dikitdibandingkan negara lain," ujar Wakil Ketua BPN
Prabowo-Sandiaga, Yandri Susanto, kepada wartawan, Minggu (31/3/2019).
Yandri mengatakan data yang dipaparkan Prabowo semalam sudah
sesuai dengan kenyataan. Di mana anggaran pertahanan Indonesia berada di angka
0,8 persen dari GDP (gross domestic bruto).
Dia pun membandingkannya dengan anggaran pertahanan
Singapura yang disebutnya 3% dari GDP.
Politikus PAN itu pun menduga kubu Jokowi kehabisan bahan
untuk mengomentari penampilan Prabowo dalam debat semalam.Dengan begitu,kata
Yandri,kubu sang petahana memilih menyalahkan data yang dipaparkan capres
nomor urut 02.
"Mungkin karena Pak Jokowi semalam gelagapan, jadi Mbak
Yenny salahkan data. Mungkin nggak ada yang bisa dikomentarin karena Pak
Prabowo semalam luar biasa," katanya.Jangan-jangan,Yandri tidak pernah hadir juga tidak pernah
melihat debat yang dilakukan oleh junjungannya itu?
Sebab bila memang hadir atau setidaknya menyaksikan sendiri
jalannya debat tersebut, dan bukannya sekedar katanya-katanya, harusnya Yandri
tahu, bahwa yang emosional, panik serta gelagapan adalah junjungannya, hingga
semua jawaban di ulang ulang dengan stereotipe yang amat membosankan yang
selalu berujung dana ya dana-dana. Ya dana… ya… dana… dana…
Padahal, cara mudahnya, tinggal putar ulang rekaman debat
dan cermati lagi maksud sebenarnya dari junjungannya yang pecatan TNI itu,
tentang serangan serta hinaan yang dilakukannya kepada TNI berdasarkan alasan
tak jelas tentang kekeliruan kekuatan pertahanan negeri ini.
Atau, jika memang masih ngotot bego, yaudah tinggal cek
sendiri langsung, apa benar total jumlah dana pertahanan Indonesia lebih
sedikit dari singapura?
Sumber : Seword.com
Posting Komentar untuk "TNI Lemah Mentri Pertahanan Tersinggung"