Tol Darat,Udara,Laut Dan kini Tol Listrik
Tidak habisnya Joko Widodo membina negeri ini dengan metodenya yang barangkali sangat susah untuk diterima rakyat Indonesia.
Selama periode kesatu
pemerintahannya sudah tidak sedikit yang dilaksanakan Jokowi membina negeri ini. Fakta banting tulang Jokowi yang sekarang dinikmati oleh Indonesia
termasuk juga oleh kaum nyinyir.
Kini sesudah pembangunan tol di
darat, laut, dan udara, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) punya program tol
listrik.
Apa tersebut tol listrik?
Program tol listrik
bakal dibangun dari ujung unsur
utara sampai unsur selatan Pulau
Sumatra. Ini ialah program dari
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero). Proyek
tol listrik ini terbentang dari Sumatra Selatan sampai Medan. Petanya dari Lahat-Lubuk Linggau-Bangko-Muara
Bungo-Kilranjao-Payakumbuh-Padang Sidempuan-Sarulla-Simangkok-Galang. Adapun guna tahun ini pengerjaan tol listrik
ini dari Sumatra Selatan ke Sumatra Utara. Kemudian bertahap setelah tersebut tersambung dilanjutkan
Sumsel-Lampung dan Sumut-Aceh.
Dimana saja peta tol listrik yang telah tersedia?
"Di Indonesia kini
sudah terdapat (tol
listrik) di Jawa 500 kV. Di Sumatra 150 kV menghampar dari Sumatra Utara-Aceh. Sampai Sumatra Barat 150 kV pun dari Lampung-Jambi, dan secara
bertahap. Tahap yg dimungkinkan tahun ini Sumatra Selatan-Utara panjangnya
2.900 km. Itu dari Lahat-Sarulla. Hampir
berlalu tahun ini," papar Dwi ketika dihubungi Kamis (11/4/2019). Dikutip dari:
cnbcindonesia.com
Apakah tol listrik ini menjamah pulau lain
Pada dasarnya semuda tergantung pada demand (permintaan).
Bahwa mengingat keperluan listrik
di Sumatra lumayan pesat, yaitu 5% sampai 6%, maka tol listrik ini butuh dibangun sesegera mungkin.
Melihat ini semua
pengarang tidak berakhir mengerti
bagaimana masih saja kaum nyinyir tidak henti-hentinya menggerutu, dan dungunya
baru-baru ini terayun dengan
wacana penurunan tarif listrik sejumlah
20% dalam 100 hari yang dilontarkan oleh Prabowo, capres dari kubu 02 andai terpilih.
"Insyallah bila
dapat mandat dari rakyat, kami
bakal turunkan harga-harga. Hitungansemua pakar, Bung Rizal Ramli [eks Menko Maritim] 100 hari kesatu tarif listrik dapat turun. Saya tanya, mengapa selama ini tinggi? Biasa Pak, tidak sedikit yang mohon setoran," ujar Prabowo dibuntuti tepuk tangan ribuan
pendukungnya, Minggu (7/4/2019). Dikutip dari: cnbcindonesia.com
Konyolnya, tahapan yang
akan dipungut oleh Prabowo
nantinya guna menurunkan tarif
listrik andai terpilih
(amit-amit banget) ialah dengan menyerahkan subsidi untuk PLN. Tujuannya supaya PLN tak merasakan kerugian.
Wkwkwk….., memimpin negara kok ngegampangi seperti tersebut sih paslon 02 ini? Apa
bedanya penyelesaian yang mereka
tawarkan tersebut dengan
“memanjakan” rakyat seperti dahulu yang dilaksanakan rezim Orde Baru. Membuat
rakyat larut dalam kenyamanan sekitar 32
tahun namun tidak terdapat pembangunan yang nyata!
Rakyat benar-benar dibutakan dengan subsidi!
Baiklah anda tanyakan
apakah bisakah tarif listrik turun signifikan dalam 100 hari?
Jawabannya bisa! Ignasius Jonan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan
tersebut bukan urusan yang
mustahil. Bahwa subsidi guna menurunkan
tarif listrik diduga Rp 50
triliun sampai Rp 60 triliun.
Artinya, subsidi yang disiapkan menjangkau
dua kali lipat dari perkiraan tahun
ini. Tahun ini, perkiraan subsidi
listrik diputuskan sebesar Rp 57
triliun.
"Kalau inginkan
turun 20% ya subsidi Rp 100 triliun hingga Rp 120 triliun. Kalauinginkan ditempuh tersebut
pasti bisa. Tinggal DPR setuju apa tidak?," paparnya. Dikutip dari:
cnbcindonesia.com
Tetapi, tunggu dulu! Apakah tersebut solusi yang arif dan cerdas?
Wkwk…tentu saja tidak! Subsidi ialah solusi sesaat dari pemimpin yang tidak membangun! Solusi
dari pemimpin yang visinya mentok, dan
menyuruh rakyatnya hidup tidak
melulu jalan ditempat namun melangkah
mundur, hidup ke zaman kuda gigit besi!
Berbeda sekali dengan yang telah, sedang dan akan dilaksanakan Jokowi di periode kedua
pemerintahannya nanti. Jokowi
menyerahkan kesempatan untuk setiap
rakyat di negeri ini untuk merasakan listrik,
ia menghadirkan listrik di
masing-masing pelosok negeri ini nantinya. Tetapi pastinya tidak dapat dalam
sekejap, dan pastinya memerlukan biaya!
Artinya, Jokowi memang tidak menggunakan
duit yang ada kini untuk
subsidi, tetapikebalikannya petahana mengerjakan pembangunan
infrastruktur, dalam urusan ini
salah satunya tol listrik!
Harus diingat,
alangkah Indonesia ini negara yang besar. Masih tidak sedikit terdapat sejumlah
wilayah di Indonesia yang belum terakses listrik. Jika hendak subsidi yang dinaikkan, dengan kata lain listrik hanya dapat dinikmati oleh mereka yang telah punya akses listrik saja laksana di kota-kota.
"Itu mau guna subsidi
atau pembangunan. Pilihan masing-masing
pemerintahan maunya bagaimana, apa inginkan bangun jalan lagi, bangun kelistrikan di desa desa atau
bagaimana? Yang belum terdapat layanan
kelistrikan justeru tidak bisa subsidi sama sekali andai tarif diturunkan. Prinsip
keadilan sosialnya ini bagaimana nantinya." ujarnya (Jonan). Dikutip dari:
cnbcindonesia.com
Saudaraku rakyat Indonesia, tentunya mengenal saudara-saudara Papua kita. Infrastrukturlah
yang menyerahkan terang di tanah
Papua. Hal yang sama pun nantinya
dialami dengan program tol
listrik yang dibuka merata dari
pulau Sumatra dan pulau-pulau lainnya,
dicocokkan dengan kebutuhan
supaya listrik nantinya bisa dinikmati
merata. Inilah pembangunan yang sesungguhnya, tidak melulu milik segelintir orang namun milik bersama.
Subsidi hanyalah “bom waktu” yang tidak pernah mengajarkan
kemandirian. Inilah yang terjadi dari mereka yang sekitar ini dibohongi dengan
kata murah promo tumpuan dari
“Rezim Orde Baru.” Sebuah kenyataan lainnya,
subsidi tidak melulu menghentikan
pembangunan, tetapi pun telah
mempersempit teknik pikir
rakyat. Rakyat dihipnotis dengan kata murah, namun tidak sadar bahwa pembangunan dibeberapa bidang terhenti!
Berakhir dengan dekadensi atau
kemunduran negara.
Posting Komentar untuk "Tol Darat,Udara,Laut Dan kini Tol Listrik"