Frederik Kiran Cucu Bung Karno yang Mendadak Viral
Frederik Kiran Soekarno Seegers sempat viral sesudah fotonya tersebar di ranah
maya. Bocah berusia 12 tahun berdarah Belanda, Jepang, dan Indonesia ini tidak
lain ialah cucu Presiden RI kesatu, Ir. Sukarno, dari
pernikahannya dengan Naoko Nemoto alias Ratna Sari Dewi. Sejarah asmara Bung
Karno dan dara asal negeri sakura ini
juga terbilang unik.
Naoko Nemoto pertama
kali berjumpa dengan Sukarno ketika usianya
masih 19 tahun, yaitu pada 1959.
Kala itu, dilansir dari The
Japanese and Soekarnos Indonesia (1975) yang ditulis Masashi Nishihara, Bung
Karno memang sering berangjangsana ke
Jepang guna mengurus masalah
ganti-rugi perang.
Dalam acara perjamuan
santap malam di Imperial Hotel, Tokyo, pada 16 Juni 1959, Sukarno
berkenalan dengan Naoko. Ada yang
mempercayai bahwa Naoko ketika itu ialah seorang geisha. Robert Whiting
dalam Tokyo Underworld (2012), misalnya, mengutip laporan Shukan Gendai (1966), menyinggung Naoko muda dikenal sebagai
gadis pertunjukan.
Demikian pula dalam buku
Beauty Inside (2016) karya Rieke Indriyanti yang menyebutkan bahwa Naoko sebagai geisha. Namun, menurut keterangan dari Rieke, geisha
– yang dalam bahasa Jepang bermakna seniman– mesti memiliki sejumlah kemampuan
khusus, juga pengetahuan serta
wawasan yang luas.
Naoko sendiri telah berkali-kali
menepis anggapan bahwa ia adalah seorang
geisha. Iapun membantah tudingan
yang menyinggung pertemuannya
dengan Sukarno terjadi di suatu tempat
hiburan malam.
“Tidak benar saya dipertemukan
[dengan Sukarno] di Akasaka Night Club. Tidak mungkin. Ia adalahseorang Muslim yang taat, tidak
minum alkohol, dan pagi hari jam 5
telah harus bangun guna salat,”
tegasnya.
Pernikahan Sukarno-Naoko
Beberapa bulan setelah pertemuan di Tokyo itu, Sukarno
mengundang Naoko ke Indonesia. Naoko datang ke Jakarta pada 14 September 1959
dan diterima dengan hangat. Hubungan keduanya pun bertambah dekat.
Dan akhirnya, pada 3 Maret 1962, Bung Karno menikahi Naoko.
Naoko pun memeluk Islam, dan, seperti diungkapkan Rhien Soemohadiwidjojo dalam
buku Bung Karno Sang Singa Podium (2013), namanya diganti menjadi Ratna Sari
Dewi.
Dari perkawinan tersebut, hadir seorang anak perempuan yang
lahir di Tokyo, pada 11 Maret 1967. Sukarno memberikan nama Kartika Sari Dewi
kepada putrinya yang blasteran Indonesia-Jepang ini.
Namun, relasi pernikahan Bung Karno dan Ratna tidak bertahan
lama. Tiga tahun setelah kelahiran Kartika, pasangan ini bercerai. Dan,
beberapa waktu kemudian, Sukarno meninggal dunia, tepatnya pada 21 Juni 1970.
Semasa hidupnya, sang proklamator mengakui bahwa ia selalu
mencintai Ratna Sari Dewi. Dikutip dari buku Bung Karno: Perginya Seorang
Kekasih, Suami & Kebanggaanku (1978), ia pernah berkata:
“Kalau aku mati, kuburlah aku di bawah pohon yang rindang.
Aku mempunyai istri yang aku cintai dengan segenap jiwaku. Namanya Ratna Sari
Dewi. Kalau ia meninggal, kuburlah ia dalam kuburku. Aku menghendaki ia selalu
bersama aku.”
Frederik Kiran Cucu Sukarno
Frederik Kiran Cucu Sukarno
Ratna meninggalkan Indonesia setelah Sukarno tiada. Hidupnya
berpindah-pindah, dari Perancis, Swiss, hingga Amerika Serikat. Sejak 1983, ia
sempat kembali ke Jakarta. Namun, wanita yang kerap dipanggil Madame Dewi ini
diketahui menetap di Jepang pada 2008.
Selama masa pengembaraannya setelah perpisahan dan wafatnya
Sukarno, Ratna selalu membawa putri semata wayangnya. Kartika dibesarkan di
Paris, Perancis, kemudian melanjutkan sekolah di Swiss.
Setelah dewasa, Kartika sempat berprofesi sebagai wartawan
televisi di Tokyo. Saat sang ibunda pindah ke Amerika Serikat, ia turut serta
dan bekerja di biro periklanan di New York. Kartika juga aktif di sebuah
yayasan sosial di sana.
Dikisahkan oleh M.
Yuanda Zara dalam Sakura di Tengah Prahara: Biografi Ratna Sari Dewi Sukarno
(2008), Kartika menikah pada 2 Desember 2005 di Hotel Intercontinental Amstel,
Amsterdam. Ia disunting Frits Frederik Seegers, Presiden Citibank Eropa asal
Belanda.
Pada 24 Agustus 2006, seorang anak laki-laki lahir dari
pasangan baru ini. Putra Kartika dan Fritz yang tidak lain cucu Bung Karno dan
Ratna Sari Dewi itu diberi nama Frederik Kiran Soekarno Seegers.
Melalui beberapa platform sosial media, Kartika kerap
membagikan foto-foto putranya itu. Dari beberapa foto itu diketahui bahwa Kiran
ternyata sangat dekat dengan neneknya, Ratna Sari Dewi.
Kiran memang lahir dan besar di luar negeri. Namun, Kartika
sebagai putri Bung Karno selalu mengenalkan kepada anaknya tentang Indonesia.
Beberapa kali Kartika memposting foto kegiatannya dan Kiran, baik kegiatan sehari-hari
maupun saat beraktivitas bersama Yayasan Kartika Soekarno Foundation (KSF).
KSF adalah yayasan sosial yang didirikan Kartika. Berpusat
di Amsterdam, KSF bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan, serta
berkomitmen memajukan kesejahteraan ibu dan anak di Indonesia. Kiran seringkali
turut serta mengunjungi berbagai daerah di Indonesia bersama KSF.
Ada beberapa foto yang menunjukkan kedekatan Kiran dengan
sang nenek, Ratna Sari Dewi. Kartika juga kerap mengunggah foto masa-masa
lalunya, termasuk potret-potret bersejarah sang ibunda, juga ayahnya, Ir.
Sukarno.
Kartika tentu saja mengharapkan Kiran selalu mencintai dan
tidak akan pernah melupakan Nusantara, separuh jiwanya berasal dari situ.
Terlebih, bagaimanapun juga,Frederik Kiran mewarisi darah Bung Karno, sang penyambung
lidah rakyat Indonesia.
Sumber
Posting Komentar untuk "Frederik Kiran Cucu Bung Karno yang Mendadak Viral"